Javascript memberikan fleksibilitas yang istimewa ketika harus berurusan dengan fungsi. Mereka bisa dikirim, digunakan sebagai objek, dan sekarang kita akan melihat bagaimana penerusan/forward panggilan diantara mereka dan mendekorasi/decorate mereka.
Cache transparan
Katakan kita mempunyai sebuah fungsi slow(x)
yang mana adalah fungsi berat saat diolah pada CPU, tapi hasil dari fungsi tersebut stabil. Dengan kata lain, untuk x
yang sama fungsi itu selalu mengembalikan hasil yang sama.
Jika fungsinya sering dipanggil, kita mungkin ingin meng-cache (mengingat) hasilnya untuk menghindari pembuangan waktu saat kalkulasi-ulang.
Tapi sebagai gantinya daripada menambahkan fungsionalitas lain kedalam slow()
kita akan membuat sebuah fungsi pembungkus/wrapper, yang menambahkan cache. Seperti yang akan kita lihat, terdapat beberapa keuntungan untuk melakukan cache.
Ini kodenya, dan penjelasannya:
function slow(x) {
// disini terdapat task berat yang menggunakan sumberdaya CPU
alert(`Called with ${x}`);
return x;
}
function cachingDecorator(func) {
let cache = new Map();
return function(x) {
if (cache.has(x)) { // jika terdapat kunci "x" pada cache
return cache.get(x); // baca hasil dari cache
}
let result = func(x); // jika tidak, panggil fungsi
cache.set(x, result); // dan cache (ingat) hasilnya
return result;
};
}
slow = cachingDecorator(slow);
alert( slow(1) ); // slow(1) telah dimasukan kedalam cache
alert( "Again: " + slow(1) ); // sama seperti baris sebelumnya
alert( slow(2) ); // slow(2) telah dimasukan kedalam cache
alert( "Again: " + slow(2) ); // sama seperti baris sebelumnya
Didalam kode diatas cachingDecorator
adalah sebuah decorator/dekorator: sebuah fungsi spesial yang menerima fungsi dan mengubah tingkah lakunya.
Idenya adalah kita bisa memanggil cachingDecorator
dari fungsi manapun, dan itu akan mengembalikan pembungkus caching. Itu bagus, karena kita bisa mempunyai banyak fungsi yang dapat menggunakan fitur itu, dan semua yang kita butuhkan adalah menerapkan cachingDecorator
kedalam fungsinya.
Dengan memisahkan caching dari kode fungsi utama kita juga bisa tetap membuat kode utama tetap sederhana.
Hasil dari cachingDecorator(func)
adalah sebuah “pembungkus/wrapper”: function(x)
yang “membungkus” pemanggilan dari func(x)
kedalam logika penyimpanan cache.
Dari kode luar, fungsi yang dibungkus slow
akan melakukan tetap hal yang sama. Fungsinya hanya akan menambahkan aspek caching kedalam prilakunya.
Untuk meringkaskan, terdapat beberapa keuntungan untuk menggunakan cachingDecorator
secara terpisah daripada dimasukan kedalam kode slow
itu sendiri:
cachingDecorator
dapat digunakan lagi. Kita bisa menerapkannya kedalam fungsi lainnnya.- Logika dari penyimpanan kedalam cache dipisahkan, itu tidak akan menambah kompleksitas dari
slow
sendiri. - Kita bisa menggunakan beberapa dekorator jika dibutuhkan.
Menggunakan “func.call” untuk konteksnya
Dekorator penyimpanan kedalam cache diatas tidak cokok untuk bekerja dengan metode objek.
Contoh, didalam kode dibawah worker.slow()
akan berhenti bekerja setelah decoration:
// disini membuat worker.slow menyimpan kedalam cache
let worker = {
someMethod() {
return 1;
},
slow(x) {
// task yang benar-benar menggunakan banyak sumber daya CPU disini
alert("Called with " + x);
return x * this.someMethod(); // (*)
}
};
// same code as before
function cachingDecorator(func) {
let cache = new Map();
return function(x) {
if (cache.has(x)) {
return cache.get(x);
}
let result = func(x); // (**)
cache.set(x, result);
return result;
};
}
alert( worker.slow(1) ); // metode aslinya bekerja
worker.slow = cachingDecorator(worker.slow); // sekarang simpan kedalam cache
alert( worker.slow(2) ); // Whoops! Error: Cannot read property 'someMethod' of undefined
Errornya muncul pada baris (*)
yang mencoba untuk mengakses this.someMethod
dan gagal. Apakah kamu bisa lihat kenapa?
Alasannya adalah karena pembungkusnya memanggil fungsi aslinya sebagai func(x)
pada baris (**)
. Dan, ketika dipanggil seperti itu, fungsinya mendapatkan this = undefined
.
Kita harusnya bisa melihat kasus yang serupa jika kita mencoba menjalankan:
let func = worker.slow;
func(2);
Jadi, pembungkusnya mengirimkan pemanggilan pada metode aslinya, tapi tanpa konteks dari this
. Karenanya akan terjadi error.
Coba kita perbaiki.
Terdapat sebuah metode bawaan yang spesial func.call(context, …args) yang mengijinkan untuk melakukan pemanggilan fungsi menyetel nilai dari this
.
Sintaksnya adalah:
func.call(context, arg1, arg2, ...)
Itu akan menjalankan func
yang menyediakan argumen pertama sebagai this
, dan sisanya sebagai argumen-argumennya.
Untuk menyederhanakannya, kedua pemanggilan dibawah hampir melakukan hal yang serupa:
func(1, 2, 3);
func.call(obj, 1, 2, 3)
Keduanya memanggil func
dengan argumen 1
, 2
, dan 3
. Perbedaannya adalah func.call
juga menyetel this
menjadi obj
.
Sebagai sebuah contoh, didalam kode dibawah kita memanggil sayHi
didalam konteks pada objek yang berbeda: sayHi.call(user)
menjalankan sayHi
menyediakan this=user
, dan baris selanjutnya menyetel this=admin
:
function sayHi() {
alert(this.name);
}
let user = { name: "John" };
let admin = { name: "Admin" };
// lakukan pemanggilan untuk memberikan objek yang berbeda sebagai "this"
sayHi.call( user ); // John
sayHi.call( admin ); // Admin
Dan disini kita menggunakan call
untuk memanggil say
dengan konteks dan phrase yang diberikan:
function say(phrase) {
alert(this.name + ': ' + phrase);
}
let user = { name: "John" };
// user menjadi this, dan "Hello" menjadi argumen pertama
say.call( user, "Hello" ); // John: Hello
Didalam kasus kita, kita bisa menggunakan call
didalam pembungkus untuk memberikan konteks kedalam fungsi aslinya:
let worker = {
someMethod() {
return 1;
},
slow(x) {
alert("Called with " + x);
return x * this.someMethod(); // (*)
}
};
function cachingDecorator(func) {
let cache = new Map();
return function(x) {
if (cache.has(x)) {
return cache.get(x);
}
let result = func.call(this, x); // "this" diberikan dengan benar sekarang
cache.set(x, result);
return result;
};
}
worker.slow = cachingDecorator(worker.slow); // sekarang disimpan kedalam cache
alert( worker.slow(2) ); // bekerja
alert( worker.slow(2) ); // bekerja, tidak memanggil yang aslinya (dari cache)
Sekarang semuanya berjalan.
Untuk memperjelas, kita akan melihat lebih dalam bagaimana this
diberikan:
- Setelah dekorasi dari
worker.slow
sekarang menjadi pembungkusnyafunction (x) { ... }
. - Jadi ketika
worker.slow(2)
dieksekusi, pembungkusnya mendapatkan2
sebagai sebuah argumen danthis=worker
(sebuah objek sebelum titik). - Didalam pembungkusnya, asumsikan hasilnya belum disimpan didalam cache,
func.call(this, x)
diberikan kepadathis
(=worker
) dan argumennya (=2
) kepada metode aslinya.
Menjadi multi-argument
Sekarang kita buat cachingDecorator
menjadi lebih universal. Sampai sekarang fungsi itu hanya bekerja dengan satu-argumen.
Sekarang bagaimana untuk menyimpan multi-argumen metode worker.slow
kedalam cache?
let worker = {
slow(min, max) {
return min + max; // asumsikan sebuah fungsi yang sangat berat
}
};
// harus mengingat pemanggilan dengan argument-yang-sama
worker.slow = cachingDecorator(worker.slow);
Sebelumnya, untuk argumen tunggal x
kita bisa dengan melakukan cache.set(x, result)
untuk menyimpan result-nya dan cache.get(x)
untuk mengambilnya. Tapi kita harus mengingat hasil dari sebuah kombinasi dari argumen-argumen (min, max)
. Map
yang asli mengambil nilai tunggal sebagai kuncinya.
Terdapat beberapa solusi yang bisa dilakukan:
- Implementasikan struktur data seperti-map baru yang lebih serba guna dan mengijinkan menggunakan banyak-kunci (atau gunakan third-party).
- Gunakan maps bercabang:
cache.set(min)
akan menjadi sebuahMap
yang menyimpan pasangan(max, result)
. Jadi kita bisa mendapatkanresult
sebagaicache.get(min).get(max)
. - Gabungkan kedua nilai menjadi satu. Didalam kasus tertentu kita bisa menggunakna sebuah string
"min,max"
sebagai kunciMap
. Untuk fleksibilitas, kita bisa mengijinkan untuk menyediakan sebuah fungsi hashing untuk dekoratornya, yang mengetahui bagaimana cara membuat nilai tunggal dari banyak nilai.
Untuk kebanykan penggunaan yang praktikal, varian ketiga sudahlah cukup, jadi kita akan menggunakannya.
Juga kita harus memberikan bukan hanya x
, tapi seluruh argumen-argumen didalam func.call
. Kita panggil ulang didalam sebuah function()
kita bisa mendapatkan pseudo-array dari argumennya sebagai arguments
, jadi func.call(this, x)
harus diganti dengan func.call(this, ...arguments)
.
Ini adalah cachingDecorator
yang lebih powerful:
let worker = {
slow(min, max) {
alert(`Called with ${min},${max}`);
return min + max;
}
};
function cachingDecorator(func, hash) {
let cache = new Map();
return function() {
let key = hash(arguments); // (*)
if (cache.has(key)) {
return cache.get(key);
}
let result = func.call(this, ...arguments); // (**)
cache.set(key, result);
return result;
};
}
function hash(args) {
return args[0] + ',' + args[1];
}
worker.slow = cachingDecorator(worker.slow, hash);
alert( worker.slow(3, 5) ); // bekerja
alert( "Again " + worker.slow(3, 5) ); // sama (dari cache)
Sekarang itu bekerja dengan berapapun jumlah argumen (walaupun fungsi hash harusnya disesuaikan untuk menerima argumen dengan jumlah berapapun. Cara yang menarik untuk menangani ini akan dijelaskan dibawah).
Terdapat dua perubahan:
- Didalam baris
(*)
memanggilhash
untuk membuat sebuah kunci tunggal dariarguments
. Disini kita menggunakan fungsi “joining” yang sederhana yang mengubah argument(3, 5)
menjadi kunci"3,5"
. Kasus kompleks yang lain mungkin membutuhkan fungsi-fungsi hashing lainnya. - Lalu
(**)
menggunakanfunc.call(this, ...arguments)
untuk memberikan konteks dan seluruh argumen yang pembungkusnya dapatkan (tidak hanya yang pertama) dari fungsi aslinya.
func.apply
Daripada func.call(this, ...arguments)
kita bisa gunakan func.apply(this, arguments)
.
Sintaks dari metode bawaannya func.apply adalah:
func.apply(context, args)
Kode diatas menjalankan func
dan menyetel this=context
dan menggunakan objek yang seperti array args
sebagai daftar dari argumen-argumen.
Perbedaan sintaks antara call
dan apply
adalah bahwa call
mengharapkan sebuah daftar dari argumen-argumen, sementara apply
menerima objek yang seperti-array didalamnya.
Jadi kedua pemanggilan dibawah hampir sama:
func.call(context, ...args); // mengirimkan sebuah array sebagai daftar dengan sintaks spread
func.apply(context, args); // sama seperti pemanggilan call
Hanya terdapat perbedaan yang tipis:
- Sintaks spread
...
mengijinkan untuk mengirimkan iterableargs
sebagai list untukcall
. apply
hanya menerimaargs
yang seperti-array.
Jadi, dimana kita mengharapkan sebuah iterasi, gunakan call
, dan dimana kita menggunakan seperti-array, gunakan apply
.
Dan untuk objek yang bisa diiterasi dan seperti-array, seperti array yang asli, kita bisa gunakan keduanya, tapi apply
akan lebih cepat, karena kebanyakan mesin Javascript secara internal mengoptimasi apply
lebih baik.
Mengirimkan seluruh argumen bersamaan dengan konteks ke fungsi lainnya dipanggil dengan call forwarding.
Ini adalah contoh paling sederhana dari call forwarding:
let wrapper = function() {
return func.apply(this, arguments);
};
Ketika sebuah kode eksternal memanggil wrapper
yang seperti diatas, pemanggilan itu tidak bisa dibedakan dengan pemanggilan dari fungsi asli func
.
Meminjam sebuah metode
Sekarang kita buat satu perubahan minor didalam fungsi hashing:
function hash(args) {
return args[0] + ',' + args[1];
}
Seperti yang sekarang, fungsi diatas hanya akan bekerja dengan dua argumen. Fungsi diatas akan lebih baik jika dapat menerima berapapun jumlah dari args
.
Solusi naturalnya harusnya dengan menggunakan metode arr.join:
function hash(args) {
return args.join();
}
…Sayangnya, hal diatas tidak akan bekerja. karena kita memanggil hash(arguments)
, dan objek arguments
adalah hal yang bisa diiterasi dan hal yang seperti array, tapi bukanlah array asli.
jadi memanggil join
tentu tidak akan bekerja, seperti yang bisa kita lihat dibawah:
function hash() {
alert( arguments.join() ); // Error: arguments.join is not a function
}
hash(1, 2);
Tetap, terdapat sebuah cara yang mudah untuk menggunakan array join:
function hash() {
alert( [].join.call(arguments) ); // 1,2
}
hash(1, 2);
Caranya bernama method borrowing.
Kita menggunakan (borrow/meminjam) metode join dari array biasa ([].join
) dan gunakan [].join.call
untuk menjalankannya didalam konteks dari arguments
.
Kenapa hal itu bisa bekerja?
Itu karena algoritma internal dari metode native arr.join(glue)
sangatlah sederhana.
Diambil dari spesifikasi hampir “as-is(apa adanya)”:
- Biarkan
glue
menjadi argumen pertama atau, jika tidak ada argumen, maka sebuah koma","
. - Biarkan
result
menjadi sebuah string kosong. - Masukan
this[0]
kedalamresult
. - Masukan
glue
danthis[1]
. - Masukan
glue
danthis[2]
. - …lakukan terus sampai item dari
this.length
ditempel. - Kembalikan
result
.
Jadi, secara tekniks itu akan menggunakan this
dan menggabungkan this[0]
, this[1]
…lainnya bersama. Itu secara sengaja ditulis dengan cara yang mengijinkan hal yang seperti array this
(bukan kebetulan, banyak metode lainnya mengikuti cara ini). Itulah kenapa hal ini bekerja juga dengan this=arguments
.
Decorators and properti fungsi
Secara umum mengganti sebuah fungsi atau metode dengan yang telah diubah adalah hal yang aman, kecuali untuk satu hal kecil. Jika fungsi aslinya memiliki properti didalamnya func.calledCount
atau apapun, maka fungsi yang telah diubah tidak akan memilikinya. Karena itu adalah sebuah pembungkus. Jadi haruslah hati-hati saat menggunakannya.
Contoh, didalam contoh diatas jika fungsi slow
memiliki properti apapun didalamnya, maka cachingDecorator(slow)
adalah sebuah pembungkus tanpa properti itu.
Beberapa dekorator mungkin menyediakan propertinya sendiri. Misalnya sebuah dekorator mungkin menghitung berapa kali fungsinya dipanggil dan berapa lama pemanggilannya, dan mengetahui informasi ini lewat pembungkus properti.
Terdapat sebuah cara untuk membuat dekorator yang tetap menyimpan akses kepada properti fungsi, tapi hal ini membutuhkan objek spesial Proxy
untuk membungkus fungsinya. Kita akan pelajari nanti dalam artikel Proxy and Reflect.
Ringkasan
Dekorator adalah sebuah pembungkus fungsi yang mengubah prilaku fungsi tersebut. Pekerjaan utamanya tetap untuk membawa fungsinya.
Dekorator bisa dilihat sebagai “fitur” atau “aspek” yang bisa ditambahkan kedalam fungsi. Kita bisa menambahkan satu atau banyak. Dan semuanya tanpa mengubah kode dari fungsinya sendiri.
Untuk mengimplementasikan cachingDecorator
, kita telah mempelajari metode:
- func.call(context, arg1, arg2…) – memanggil
func
dengan konteks dan argumen yang diberikan. - func.apply(context, args) – memanggil
func
mengirimkancontext
sebagai this dan hal yang seperti arrayargs
kedalam sebuah daftar dari argumen.
call forwarding biasanya digunakan dengan apply
:
let wrapper = function() {
return original.apply(this, arguments);
};
Kita juga melihat contoh dari method borrowing ketika kita mengambil metode dari sebuah objek dan call/memanggil
nya didalam konteks dari objek lain. Hal itu cukup umum untuk mengambil metode array dan mengaplikasikannya kepada arguments
. Alternatif lainnya adalah untuk menggukanan objek parameter rest yang mana adalah sebuah array asli.
Terdapat beberapa dekorator yang tersedia. Pecahkan seluruh task untuk mengetahui seberapa paham kamu tentang dekorator tersebut didalam bab ini.
komentar
<code>
, untuk beberapa baris – bungkus dengan tag<pre>
, untuk lebih dari 10 baris – gunakan sandbox (plnkr, jsbin, < a href='http://codepen.io'>codepen…)