Array menyediakan begitu banyak metode. Untuk mempermudah, dalam bab ini metode-metode tersebut dibagi menjadi beberapa kelompok.
Menambahkan/menghapus item
Kita sudah tahu metode-metode yang menambahkan dan menghapus item dari bagian awal atau akhir array:
arr.push(...items)
– menambahkan item ke bagian akhir,arr.pop()
– mengekstrak sebuah item dari bagian akhir,arr.shift()
– mengekstrak sebuah item dari bagian awal,arr.unshift(...items)
– menambahkan item ke bagian awal.
Berikut ini ada beberapa metode lainnya.
splice
Bagaimana cara untuk menghapus sebuah elemen dari array?
Array merupakan objek, jadi kita bisa coba menggunakan delete
:
let arr = ["I", "go", "home"];
delete arr[1]; // menghapus "go"
alert( arr[1] ); // undefined
// kini arr = ["I", , "home"];
alert( arr.length ); // 3
Elemen tersebut telah dihapus, tetapi array itu masih memiliki 3 elemen, kita bisa melihat bahwa arr.length == 3
.
Hal itu alami, karena delete obj.key
menghilangkan sebuah nilai berdasarkan key
. Itulah yang dilakukannya. Tidak masalah bagi objek. Tapi untuk array kita biasanya ingin elemen yang tersisa untuk bergeser dan mengisi ruang yang dikosongkan tadi. Kita ingin memiliki sebuah array yang lebih pendek sekarang.
Jadi, metode khusus harus digunakan.
Metode arr.splice(start) adalahs sebuah fungsi serbaguna untuk array. Splice bisa melakukan banyak hal: memasukkan, menghilangkan serta mengganti elemen.
Sintaksnya yakni:
arr.splice(start[, deleteCount, elem1, ..., elemN])
Dimulai dari posisi index
: menghapus elemen deleteCount
dan kemudian memasukkan elem1, ..., elemN
di tempatnya masing-masing. Mengembalikan array yang tersusun atas elemen yang dihapus.
Metode ini mudah untuk dipahami melalui contoh.
Mari mulai dengan penghapusan:
let arr = ["I", "study", "JavaScript"];
arr.splice(1, 1); // dari indeks 1 menghapus 1 elemen
alert( arr ); // ["I", "JavaScript"]
Mudah, kan? Mulai dari indeks 1
metode ini menghilangkan elemen di indeks 1
.
Dalam contoh selanjutnya kita menghilangkan 3 element dan menggantinya dengan 2 elemen lain:
let arr = ["I", "study", "JavaScript", "right", "now"];
// menghilangkan 3 elemen pertama dan menggantinya dengan yang lain
arr.splice(0, 3, "Let's", "dance");
alert( arr ) // sekarang ["Let's", "dance", "right", "now"]
Di sini kita dapat melihat bahwa splice
mengembalikan array yang berisi elemen terhapus:
let arr = ["I", "study", "JavaScript", "right", "now"];
// menghilangkan 2 elemen pertama
let removed = arr.splice(0, 2);
alert( removed ); // "I", "study" <-- array yang berisi elemen-elemen yang dihapus
Metode splice
juga mampu memasukkan elemen tanpa menghilangkan elemen apapun yang ada sebelumnya. Untuk itu kita perlu mengatur deleteCount
menjadi 0
:
let arr = ["I", "study", "JavaScript"];
// dari indeks 2
// menghapus 0
// kemudian masukkan "complex" dan "language"
arr.splice(2, 0, "complex", "language");
alert( arr ); // "I", "study", "complex", "language", "JavaScript"
Di sini dan di metode array lainnya, indeks (berangka) negatif diperbolehkan. Indeks-indeks tersebut menspesifikasikan posisi dari bagian akhir sebuah array, seperti ini:
let arr = [1, 2, 5];
// dari indeks -1 (satu langkah dari bagian akhir)
// menghaous 0 element,
// lalu memasukka 3 dan 4
arr.splice(-1, 0, 3, 4);
alert( arr ); // 1,2,3,4,5
slice
Metode arr.slice lebih sederhana daripada metode serupa sebelumnya yakni arr.splice
.
Sintaksnya adalah:
arr.slice([start], [end])
Metode ini mengembalikan sebuah sebuah array baru hasil salinan semua item yang ada dari indeks start
hingga end
(indeks end
tidak termasuk). Baik start
maupun end
bisa saja negatif, dalam kasus tersebut posisi dari bagian akhir array sudah diasumsikan/diperkirakan.
Mirip dengan metode string str.slice
, namun membuat subarray bukan substring.
Contohnya:
let arr = ["t", "e", "s", "t"];
alert( arr.slice(1, 3) ); // e,s (disalin dari 1 sampai 3)
alert( arr.slice(-2) ); // s,t (disalin dari -2 sampai bagian akhir)
Kita juga bisa memanggil metode tersebut tanpa argumen: arr.slice()
membuat sebuah salinan dari arr
. Cara demikian seringkali digunakan untuk mendapatkan sebuah salinan untuk transformasi yang lebih jauh tanpa mempengaruhi array yang asli.
concat
Metode arr.concat membuat sebuah array baru yang sudah termasuk nilai-nilai dari array lainnya serta item-item tambahan.
Sintaksnya sebagai berikut:
arr.concat(arg1, arg2...)
Sintaks tersebut menerima berapapun argumen – bisa jadi array atau nilai.
Hasilnya adalah sebuah array yang berisi item dari arr
, kemudian arg1
, arg2
dan sebagainya.
Jika sebuah argumen argN
adalah sebuah array, makan semua elemennya akan disalin. Jika tidak, argumen itu sendiri yang akan disalin.
Sebagai contoh:
let arr = [1, 2];
// membuat sebuah array dari: arr dan [3,4]
alert( arr.concat([3, 4]) ); // 1,2,3,4
// membuat sebuah array dari: arr dan [3,4] dan [5,6]
alert( arr.concat([3, 4], [5, 6]) ); // 1,2,3,4,5,6
// membuat sebuah array dari: arr dan [3,4], lalu menambahkan nilai 5 dan 6
alert( arr.concat([3, 4], 5, 6) ); // 1,2,3,4,5,6
Normalnya, metode ini hanya menyalin elemen-elemen dari array. Objek lainnya, bahkan jika objek-objek tersebut terlihat seperti array, akan ditambahkan secara keseluruhan:
let arr = [1, 2];
let arrayLike = {
0: "something",
length: 1
};
alert( arr.concat(arrayLike) ); // 1,2,[oobjek Object]
…Tetapi jika sebuah objek mirip array memiliki sebuah properti khusus Symbol.isConcatSpreadable
, maka objek tersebut diperlakukan sebagai sebuah array dengan concat
: elemennya ditambahkan:
let arr = [1, 2];
let arrayLike = {
0: "something",
1: "else",
[Symbol.isConcatSpreadable]: true,
length: 2
};
alert( arr.concat(arrayLike) ); // 1,2,something,else
Iterate: forEach
Metode arr.forEach membuat kita dapat menjalankan sebuah fungsi untuk setiap elemen yang ada di dalam array.
Sintaksnya:
arr.forEach(function(item, index, array) {
// ... do something with item
});
Sebagai contoh, kode berikut ini menampilkan tiap elemen dalam array:
// untuk setiap (for each) elemen memanggil alert
["Bilbo", "Gandalf", "Nazgul"].forEach(alert);
Dan kode ini lebih rinci tentang posisi elemen-elemen tersebut dalam array yang dituju:
["Bilbo", "Gandalf", "Nazgul"].forEach((item, index, array) => {
alert(`${item} is at index ${index} in ${array}`);
});
Hasil dari fungsi tersebut (jika mengembalikan sesuatu) dibuang dan diabaikan.
Mencari dalam array
Kini mari membahas metode-metode yang bertugas mencari dalam array.
indexOf/lastIndexOf dan includes
Metode arr.indexOf, arr.lastIndexOf dan arr.includes memiliki sintaks yang sama dan pada dasarnya keduanya melakukan fungsi yang samahave the same syntax, namun untuk mengoperasikannya perlu ditujukan item bukan karakter:
arr.indexOf(item, from)
– mencariitem
dimulai dari indeksfrom
, dan mengembalikan indeks dimana item yang dicari itu ditemukan, jika tidak akan mengembalikan-1
.arr.lastIndexOf(item, from)
– serupa, namun mencari dari kiri ke kanan.arr.includes(item, from)
– mencariitem
dimulai dari indeksfrom
, mengembalkikantrue
jika yang dicari itu ditemukan.
Contohnya:
let arr = [1, 0, false];
alert( arr.indexOf(0) ); // 1
alert( arr.indexOf(false) ); // 2
alert( arr.indexOf(null) ); // -1
alert( arr.includes(1) ); // true
Perlu diperhatikan bahwa metode tersebut menggunakan perbandingan ===
. Jadi, jika kita mencari false
, metode ini akan tepat mencari false
dan bukan nol.
Jika kita ingin memeriksa pencantuman, dan tidak ingin tahu indeks yang persis, maka direkomendasikan menggunakan arr.includes
.
Juga, perbedaan kecil dari includes
yakni metode ini menangani NaN
dengan tepat, tidak seperti indexOf/lastIndexOf
:
const arr = [NaN];
alert( arr.indexOf(NaN) ); // -1 (seharusnya 0, tetapi tanda persamaan === tidak berfungsi pada NaN)
alert( arr.includes(NaN) );// true (benar)
find dan findIndex
Bayangkan kita memiliki sebuah array berisi objek. Bagaimana cata kita menemukan sebuah objek dengan kondisi tertentu?
Berikut ini ada metode arr.find(fn) yang dapat mudah digunakan.
Sintaksnya:
let result = arr.find(function(item, index, array) {
// jika true dikembalikan, item dikembalikan dan pengulangan dihentinkan
// untuk skenario palsu akan mengembalikan undefined
});
Fungsi tersebut dipanggil untuk elemen-elemen dalam array, satu sama lainnya:
item
adalah elemen.index
adalah indeks elemen tersebut.array
adalah array itu sendiri.
Jika fungsi tersebut mengembalikan true
, pencarian dihentikan, lalu item
akan dikembalikan. Jika tidak ditemukan apa-apa, undefined
yang dikembalikan.
Sebagai contoh, kita memiliki sebuah array berisi elemen pengguna, tiap pengguna memiliki field id
dan name
. Mari cari pengguna dengan id == 1
:
let users = [
{id: 1, name: "John"},
{id: 2, name: "Pete"},
{id: 3, name: "Mary"}
];
let user = users.find(item => item.id == 1);
alert(user.name); // John
Pada kehidupan nayata array berisi objek adalah hal yang umum, jadi metode find
sangatlah berguna.
Ingat bahwa contoh yang kami berikan untuk mencari (find
) fungsi item => item.id == 1
hanya dengan satu argumen. Ini adalah hal umum, argumen lainnya pada fungsi lainnya jarang digunakan.
Metode arr.findIndex pada dasarnya sama, namun mengembalikan indeks dimana elemen tersebut ditemukan bukan elemen itu sendiri serta mengembalikan -1
ketika tidak ditemukan apapun.
filter
Metode find
mencari sebuah elemen tunggal (pertama) yang akan membuat fungsi tersebut mengembalikan true
.
Jika ada banyak elemen demikian, kita bisa menggunakanarr.filter(fn).
Sintaksnya mirip dengan find
, tetapi filter
mengembalikan array yang berisi elemen-elemen yang cocok:
let results = arr.filter(function(item, index, array) {
// jika true item di-push ke hasil dan pengulangan berlanjut
// mengembalikan array kosong jika tidak ditemukan apapun
});
Sebagai contoh:
let users = [
{id: 1, name: "John"},
{id: 2, name: "Pete"},
{id: 3, name: "Mary"}
];
// mengembalikan array dua user pertama
let someUsers = users.filter(item => item.id < 3);
alert(someUsers.length); // 2
Mengubah array
Mari lanjutkan ke metode-metode yang mengubah dan mengatur ulang array.
map
Metode arr.map adalah salah satu metode yang paling berguna dan paling sering digunakan.
Metode ini memanggil fungsi untuk tiap elemen di array dan mengembalikan hasilnya dalam bentuk array.
Sintaksnya yakni:
let result = arr.map(function(item, index, array) {
// mengembalikan nilai baru, bukan item
});
Sebagai contoh, di sini kita mengubah setiap elemen menjadi panjang (length) dari string elemen tersebut:
let lengths = ["Bilbo", "Gandalf", "Nazgul"].map(item => item.length);
alert(lengths); // 5,7,6
sort(fn)
Panggilan arr.sort() menata array dalam wadah, mengubah urutan elemen yang ada.
Metode ini juga mengembalikan array yang sudah tertata, tetapi nilai yang dikembalikan biasanya diabaikan, mengingat arr
itu sendiri sudah termodifikasi/diubah.
Contohnya:
let arr = [ 1, 2, 15 ];
// metode tersebut mengurutkan ulang konten arr
arr.sort();
alert( arr ); // 1, 15, 2
Apa kamu menyadari adanya keanehan dari hasil di atas?
Urutannya menjadi 1, 15, 2
. Tidak benar. Tapi mengapa demikian?
Item-item tersebut diurutkan sebagai string secara pada dasarnya.
Secara harfiah, semua elemen dikonversi menjadi string untuk dibandingkan. Sedangkan pada string, berlaku pengurutan leksikograpis dan memang benar bahwa "2" > "15"
.
Untuk menggunakan urutan penataan kita sendiri, kita perlu memberikan sebuah fungsi sebagai argumen pada arr.sort()
.
Fungsi tersebut harus membandingkan dua nilai yang berubah-ubah dan mengembalikan (hasilnya):
function compare(a, b) {
if (a > b) return 1; // if the first value is greater than the second
if (a == b) return 0; // if values are equal
if (a < b) return -1; // if the first value is less than the second
}
Contoh, untuk mengurutkan elemen sebagai angka:
function compareNumeric(a, b) {
if (a > b) return 1;
if (a == b) return 0;
if (a < b) return -1;
}
let arr = [ 1, 2, 15 ];
arr.sort(compareNumeric);
alert(arr); // 1, 2, 15
Kini metode tersebu berfungsi seperti yang diinginkan.
Mari berhenti sejenak dan pikirkan apa yang terjadi. arr
bisa jadi array berisi apapun, benar? Array itu bisa saja berisi angka atau string atau objek atau apapun. Kita memiliki sekumpulan beberapa item. Untuk mengurutkannya, kita perlu sebuah fungsi pengurutan yang tahu bagaimana cara untuk membandingkan elemen-elemen. Setelan awalnya adalah sebuah urutan string.
Metode arr.sort(fn)
mengimplementasikan sebuah algoritma pengurutan yang umum. Kita tidak perlu benar-benar tahu bagaimana algoritma itu bekerja (sebuah cara cepat/quicksort yang sudah teroptimasi sepanjang waktu). Algoritma itu akan menyusuri array, membandungkan elemen-elemennya menggunakan fungsi yang diberikan dan mengurutkan ulang elemen-elemen tersebut, yang perlu kita lakukan yakni memberikan fn
yang mana akan melakukan operasi perbandingan.
Ngomong-omong, jika kita pernah ingin tahu elemen mana saja yang dibandingkan – cukup dengan cara memberi alert:
[1, -2, 15, 2, 0, 8].sort(function(a, b) {
alert( a + " <> " + b );
return a - b;
});
Algoritma tersebut dapat membandingkan sebuah elemen dengan banyak elemen lainnya dalam proses ini, tapi algoritma itu akan mencoba membuat sedikit mungkin perbandingan.
Sebenarnya, sebuah fungsi perbandingan hanya perlu untuk mengembalikan sebuah angka positif untuk mengatakan “lebih besar (dari)” dan angka negatif untuk mengatakan “kurang (dari)”.
Hal tersebut membuat penulisan fungsi jadi lebih pendek:
let arr = [ 1, 2, 15 ];
arr.sort(function(a, b) { return a - b; });
alert(arr); // 1, 2, 15
Ingat fungsi arrow? Kita dapat menggunakan fungsi arrow di sini untuk pengurutan yang lebih rapi:
arr.sort( (a, b) => a - b );
Fungsi ini berfungsi samahalnya dengan metode versi yang lebih panjang di atasnya.
reverse
Metode arr.reverse membalikkan urutan elemen di dalam arr
.
Contohnya:
let arr = [1, 2, 3, 4, 5];
arr.reverse();
alert( arr ); // 5,4,3,2,1
Metode ini juga mengembalikan array arr
setelah proses pembalikan.
split dan join
Ini adalah situasi dari dunia nyata. Kita menulis sebuah aplikasi olahpesan, dan orang tersebut memasukkan ke dalam daftar penerima yang dipisahkan oleh tanda koma, antara lain: John, Pete, Mary
. Namun bagi kita array yang berisi nama akan jauh lebih apik ketimbang sebuah string. Jadi bagaiman cara mendapatkannya?
Metode str.split(delim) melakukan tepat hal yang dijelaskan di atas. Metode ini memisahkan string ke dalam array dengan delimiter (pemisah) delim
.
Dalam contoh berikut ini, kita memisahkan elemen dengan tanda koma yang diikuti oleh spasi:
let names = 'Bilbo, Gandalf, Nazgul';
let arr = names.split(', ');
for (let name of arr) {
alert( `A message to ${name}.` ); // Sebuah pesan untuk (serta nama-nama lainnya)
}
Metode split
memiliki argumen numerik oposional kedua – sebuah batas pada panjang (length) array. Jika batasan itu diberikan, maka elemen ekstra (lebih dari batas panjang array yang diberikan) akan diabaikan. Dalam praktiknya, hal ini jarang digunakan:
let arr = 'Bilbo, Gandalf, Nazgul, Saruman'.split(', ', 2);
alert(arr); // Bilbo, Gandalf
Panggilan split(s)
dengan s
yang kosong akan memisahkan string menjadi array yang berisi huruf-huruf:
let str = "test";
alert( str.split('') ); // t,e,s,t
Panggilan arr.join(glue) melalukan pembalikan ke split
. Panggilan ini membuat sebuah string item-item arr
digabungkan oleh glue
(lem) diantara item tersebut.
Contohnya:
let arr = ['Bilbo', 'Gandalf', 'Nazgul'];
let str = arr.join(';'); // menempelkan/me-lem isi array menjadi sebuah string menggunakan ;
alert( str ); // Bilbo;Gandalf;Nazgul
reduce/reduceRight
Ketika kita perlu mengulang-ulang sebuah array – kita dapat menggunakan forEach
, for
atau for..of
.
Ketika kita perlu mengulang dan mengembalikan data setiap elemen – kita menggunakan map
.
Metode arr.reduce dan metode arr.reduceRight juga termasuk ke dalam kelompok metode-metode tadi, tapi ada sedikit lebih rumit. Kedua metode ini digunakan untuk menghitung sebuah nilai tunggal berdasarkan array.
Sintaksnya yakni:
let value = arr.reduce(function(accumulator, item, index, array) {
// ...
}, [initial]);
Fungsi di atas diterapkan pada semua elemen array satu sama lainnya dan “melanjutkan” hasil perhitungannya ke panggilan berikutnya.
Argument-argumennya yakni:
previousValue
– adalah hasil dari dari pemanggilan fungsi sebelumnya, sama denganinitial
pertama kalinya (jikainitial
diberikan).item
– adalah item array yang sekarang.index
– adalah posisi item tersebut.array
– adalah array-nya.
Jika fungsi sudah diterapkan, masil dari panggilan fungsi sebelumnya dioper ke panggilan selanjutnya sebagai argumen pertama.
Memang terdengar rumit, tapi tidak seperti yang kamu pikirkan tentang argumen pertama sebagai “akumulator” yang menyimpan dan menggabungkan jasil dari semua eksekusi sebelumnya. Serta pada akhirnya, itu menjadi hasil dari reduce
.
Cara termudah untuk memahami metode ini adalah dengan melihat contohnya.
Di sini kita mendapat jumlah dari sebuah array dalam satu baris:
let arr = [1, 2, 3, 4, 5];
let result = arr.reduce((sum, current) => sum + current, 0);
alert(result); // 15
Fungsi yang dioper ke reduce
hanya menggunakan 2 argumen, itu cukup khas.
Mari lihat rincian dari apa yang terjadi.
- Pada run pertama,
sum
adalah nilaiinitial
(argumen terakhir darireduce
), sama dengan0
, dancurrent
adalah elemen pertama array tersebut, yang sama dengan1
. Jadi hasil fungsi tersebut adalah1
. - Pada run ke-dua,
sum = 1
, kita tambahkan elemen kedua dari array (2
) dan mengembalikan hasilnya. - Pada run ke-tiga,
sum = 3
dan kita menambahkan satu elemen lagi, dan seterusnya…
Alur perhitungannya:
ATau dalam bentuk sebuah tabel, dimana setiap baris merepresentasikan sebuah panggilan fungsi pada elemen array selanjutnya:
sum |
current |
result | |
---|---|---|---|
the first call | 0 |
1 |
1 |
the second call | 1 |
2 |
3 |
the third call | 3 |
3 |
6 |
the fourth call | 6 |
4 |
10 |
the fifth call | 10 |
5 |
15 |
Di sini kita bisa dengan jelas melihat bagaimana hasil dari panggilan sebelumnya menjadi argumen pertama pada panggilan berikutnya.
Kita bisa juga mengjilangkan nilai awal (initial):
let arr = [1, 2, 3, 4, 5];
// menghilangkan nilai awal dari reduce (bukan 0)
let result = arr.reduce((sum, current) => sum + current);
alert( result ); // 15
Hasilnya sama. Itu karena tidak ada nilai awal, maka reduce
mengambil elemen pertama array sebagai nilai awal dan memulai pengulangan dari elemen ke-dua.
Tabel perhitungan tersebut sama dengan yang di atas, tanpa baris pertama.
Akan tetapi, penggunaan yang demikian membutuhkan perhatian lebih. Jika array kosong, maka panggilan reduce
tanpa nilai awal akan menghasilkan error.
Berikut ini contohnya:
let arr = [];
// Error: Reduce dari array kosong tanpa nilai awal
// jika nilai awalnya ada, reduce akan mengembalikannya pada arr yang kosong.
arr.reduce((sum, current) => sum + current);
Jadi sangat disarankan untuk selalu menspesifikasikan nilai awal.
Metode arr.reduceRight melaksanakan hal yang sama, tapi beroperasi dari kanan ke kiri.
Array.isArray
Array tidak membentuk sebuah bahasa tipe sendiri. Array terbentuk berdasarkan objek.
Jadi typeof
tidak membantu membedakan sebuah objek polos dari sebuah array:
alert(typeof {}); // objek
alert(typeof []); // sama
…Tetapi array serung diguakan hingga ada metode khusus untuk hal ini: Array.isArray(value). Metode ini mengembalikan true
jika value
adalah sebuah array, dan false
jika sebaliknya.
alert(Array.isArray({})); // false
alert(Array.isArray([])); // true
Kebanyakan metode mendukung “thisArg”
Hamppir semua metode array yang memanggil fungsi – seperti find
, filter
, map
, dengan pengecualian sort
, menerima paramater tambahan yakni thisArg
.
Parameter itu tidak dijelaskan pada bab sebelumnya, karena jarang digunakan. Tetapi demi kelengkapan kita harus menutupi metodenya.
Berikut ini adalah sintkas lengkap dari metode-metode tersebut:
arr.find(func, thisArg);
arr.filter(func, thisArg);
arr.map(func, thisArg);
// ...
// thisArg adalah argumen akhir yang oposional
Nilai dari paramater thisArg
menjadi this
untuk func
.
Contohnya, di sini kita menggunakan metode dengan objek army
sebagai penyaringnya, dan thisArg
mengoper konteksnya:
let army = {
minAge: 18,
maxAge: 27,
canJoin(user) {
return user.age >= this.minAge && user.age < this.maxAge;
}
};
let users = [
{age: 16},
{age: 20},
{age: 23},
{age: 30}
];
// cari user, dari army.canJoin yang megembalikan true
let soldiers = users.filter(army.canJoin, army);
alert(soldiers.length); // 2
alert(soldiers[0].age); // 20
alert(soldiers[1].age); // 23
Jika dalam contoh di atas kita menggunakan users.filter(army.canJoin)
, maka army.canJoin
akan bisa dipanggil sebagai fungsi yang berdisi sendiri, dengan this=undefined
, itu smeua berujung pada error seketika.
Sebuah panggilan ke users.filter(army.canJoin, army)
bisa diganti dengan users.filter(user => army.canJoin(user))
, yang mana melakukan hal yang sama. Metode yang pertama (users.filter(army.canJoin, army)
) lebih sering digunakan, karena sedikit lebih mudah dimengerti oleh banyak orang.
Ringkasan
Cheat sheet tentang metode-metode array:
-
Untuk menambah/menghilangkan elemen:
push(...items)
– menambah item ke bagian akhir,pop()
– mengekstrak sebuah item dari bagian akhir,shift()
– mengekstrak sebuah item dari bagian awal,unshift(...items)
– menambah item ke bagian awal.splice(pos, deleteCount, ...items)
– pada indekspos
menghapus elemendeleteCount
dam memasukkanitems
.slice(start, end)
– membuat array baru, menyalin elemen dari posisistart
hinggaend
(tidak inklusif) ke dalam array baru tersebut.concat(...items)
--mengembalikan sebuah array baru: menyalin semua anggota array yang sekarang dan menambahkanitems
ke dalamnya. Jikaitems
adalah sebuah array, maka elemennya yang akan diambil.
-
Untuk mencari di antara elemen-elemen:
indexOf/lastIndexOf(item, pos)
– mencariitem
mulai dari posisipos
, mengembalikan indeksnya atau-1
jika tidak ditemukan.includes(value)
– mengembalikantrue
jika array memilikivalue
, jika tidak akan mengembalikanfalse
.find/filter(func)
– menyaring elemen dengan menggunakan fungsi, mengembalikan nilai awal/semua nilai yang membuat hasil return-nya menjaditrue
.findIndex
sepertifind
, namun mengembalikan indeks bukan nilai.
-
Untuk mengulang elemen:
forEach(func)
– memanggilfunc
untuk setiap elemen, tidak mengembalikan apapun.
-
Untuk mengubah array:
map(func)
– membuat sebuah array dari hasil pemanggilanfunc
untuk setiap elemen.sort(func)
– mengurutkan array dalam-tempatnya, lalu mengembalikan hasilnya.reverse()
– membalikkan array dalam-tempatnya, lalu mengembalikan hasilnya.split/join
– mengonversi sebuah string menjadi array dan sebaliknya.reduce(func, initial)
– menghitung sebuah nilai tunggal pada array dengan cara memanggilfunc
untuk setiap elemen dan mengoper hasil tersebut di antara panggilan.
-
Sebagai tambahan:
Array.isArray(arr)
memeriksa apakaharr
merupakan array atau bukan.
Tolong diingat bahwa metode sort
, reverse
dan splice
memodifikasi array itu sendiri.
Metode-metode ini adalah yang paling sering digunakan, mencakupi 99% kasus penggunaan. Namun masih ada beberapa metode lainnya:
-
arr.some(fn)/arr.every(fn) memeriksa array terseebut.
Fungsi
fn
dipanggil pada tiap elemen array yang serupa denganmap
. Jika beberapa/semua hasilnyatrue
, maka akan mengembalikantrue
, jika tidak maka akan mengembalikanfalse
.Metode ini berperilaku seperti operator
||
dan&&
: jikafn
mengembalikan nilai yang sebenarnya,arr.some ()
segera mengembalikantrue
dan berhenti melakukan iterasi pada item lainnya; jikafn
mengembalikan nilai yang salah,arr.every ()
segera mengembalikanfalse
dan juga menghentikan iterasi pada item lainnya.Kita bisa menggunakan
every
untuk membandingkan array:function arraysEqual(arr1, arr2) { return arr1.length === arr2.length && arr1.every((value, index) => value === arr2[index]); } alert( arraysEqual([1, 2], [1, 2])); // true
-
arr.fill(value, start, end) – mengisi array dengan
nilai
berulang dari indeksmulai
hinggaakhir
. -
arr.copyWithin(target, start, end) – menyalin elemen dari posisi
start
hingga posisiend
ke dalam array itu sendiri, pada posisitarget
(menumpuk/overwrite elemen yang ada). -
arr.flat(depth)/arr.flatMap(fn) buat array baru dari array multidimensi.
Untuk daftar lengkapnya, lihat manual.
Sejak pandangan pertama mungkin terlihat ada begitu banyak metode, cukup sulit untuk diingat. Namun sebenarnya hal itu jauh lebih mudah.
Lihat cheat sheet hanya untuk sekedar tahu semua metode tersebut. Lalu selesaikan task bab ini sebagai latihan, jadi kamu memiliki pengalaman mengenai metode array.
Sesudah itu kapan pun kamu perlu melakukan sesuatu dengan array, dan tidak tahu bagaimana caranya – datanglah ke halaman ini, lihat cheat sheet dan temukan metode yang tepat. Contoh-contoh yang diberikan akan membantumu dalam penulisan sintaks yang benar. Setelah itu kamu akan secara otomatis mengingat metode-metode tersebut, tanpa usaha yang terlalu rumit.