Objek mengizinkanmu untuk menyimpan koleksi-koleksi tertulis dari nilai. Itu bagus.
Namun seringkali kita menemukan bahwa kita butuh sebuah koleksi yang tertata, dimana kita memiliki elemen ke-1, ke-2, ke-3 dan seterusnya. Sebagai contohnya, kita butuh menyimpan sebuah daftat sesuatu: pengguna, barang, elemen HTML, dan lain-lain.
Tidaklah nyaman untuk menggunakan sebuah objek di kasus ini, karena objek tidak menyediakan metode untuk mengelola elemen. Kita tidak bisa memasukkan sebuah properti baru “di antara” properti yang sudah dulu ada. Objek memang tidak tujukan untuk penggunaan yang demikian.
ADa sebuah struktur data spesial yang dinamakan Array
, untuk menyimpan koleksi-koleksi yang tertata.
Deklarasi
Terdapat dua sintaks untuk membuat sebuah array kosong:
let arr = new Array();
let arr = [];
Hampir tiap waktu, sintaks kedua lah yang digunakan. Kita bisa menyediakan elemen-elemen awal dalam tanda:
let fruits = ["Apple", "Orange", "Plum"];
Elemen-elemen array itu diberi (urutan) nomor, mulai dari nol.
Kita bisa mendapatkan sebuah elemen menggunakan nomor elemen itu dalam tanda kurung siku:
let fruits = ["Apple", "Orange", "Plum"];
alert( fruits[0] ); // Apple
alert( fruits[1] ); // Orange
alert( fruits[2] ); // Plum
Kita bisa mengganti sebuah elemen:
fruits[2] = 'Pear'; // kini ["Apple", "Orange", "Pear"]
…Atau menambakan elemen baru ke array:
fruits[3] = 'Lemon'; // kini ["Apple", "Orange", "Pear", "Lemon"]
Jumlah elemen di dalam sebuah array adalah length
(panjang) dari array tersebut:
let fruits = ["Apple", "Orange", "Plum"];
alert( fruits.length ); // 3
Kita juga bisa menggunakan alert
untuk menampilkan keseluruhan array.
let fruits = ["Apple", "Orange", "Plum"];
alert( fruits ); // Apple,Orange,Plum
Sebuah array dapat menyimpan elemen dari tipe (data) apapun.
Contohnya:
// nilai-nilai campuran
let arr = [ 'Apple', { name: 'John' }, true, function() { alert('hello'); } ];
// mendapatkan objek pada indeks 1 dan menampilkan namanya
alert( arr[1].name ); // John
// mendapatkan fungsi pada indeks 3 dan menjalankannya
arr[3](); // hello
Sebuah array, seperti halnya sebuh objek, diakhir dengan tanda koma:
let fruits = [
"Apple",
"Orange",
"Plum",
];
Gaya “tanda koma yang membuntuti” membuat lebih mudah untuk memasukkan/menghilangkan item dari sebuah array, karena semua baris serupa.
Metode pop/push, shift/unshift
Sebuah antrian (queue) adalah bentuk penggunaan paling umum sebuah array. Dalam computer science, hal ini berarti sebuah koleksi elemen yang tertata yang mendukung dua operasi:
push
menambahkan sebuah elemen di akhir antrian.shift
mengambil sebuah elemen di awal antrian, memajukan antrian elemen, jadi elemen urutan ke-2 menjadi urutan pertama1.
Array sudah mendukung kedua operasi tersebut.
Dalam latihan yang kita sering kali memerlukannya. Contohnya, sebuah antrian pesan yang perlu ditampilkan di layar.
Ada kasus kegunaan lain untuk array – struktur data yang dinamakan tumpukan (stack).
Stack mendukung dua operasi, yakni:
push
menambahkan sebuah elemen di akhir tumpukan.pop
mengambil sebuah elemen di akhir tumpukan.
Jadi elemen-elemen baru ditambahkan atau diambil selalu dari “akhir” tumpukan.
Sebuah stack biasanya diilustrasikan sebagai sebuah pack kartu: kartu-kartu baru ditambahkan di atas tumpukan atau diambil dari atas tumpukan pack kartu tersebut:
Untuk stack, elemen terakhir yang di-push diterima lebih dulu, hal itu juga disebut sebagai prinsip LIFO (Last-In-First-Out) atau “terakhir masuk, pertama keluar”. Sedangkan untuk queue, kita memiliki prinsip (First-In-First-Out) atau “pertama masuk, pertama keluar”.
Array dalam JavaScript dapat bekerja baik sebagai sebuah queue maupun stack. Keduanya membuat kamu bisa menambahkan/menghilangkan elemen baik dari/ke awal ataupun akhir.
Dalam computer science struktur data yang memungkinkan kita bisa melakukan hal-hal demikian disebut sebagai deque (double-ended queue).
Metode yang berfungsi dengan bagian akhir dari array:
pop
-
Mengekstrak elemen terakhir dari array dan mengembalikan hasilnya:
let fruits = ["Apple", "Orange", "Pear"]; alert( fruits.pop() ); // menghilangkan "Pear" dan memberi alert alert( fruits ); // Apple, Orange
push
-
Mendorong elemen ke bagian akhir array:
let fruits = ["Apple", "Orange"]; fruits.push("Pear"); alert( fruits ); // Apple, Orange, Pear
Panggilan
fruits.push(...)
sama denganfruits[fruits.length] = ...
.
Metode yang berfungsi dengan bagian awal dari array:
shift
-
Mengekstrak elemen pertama dari array dan mengembalikannya:
let fruits = ["Apple", "Orange", "Pear"]; alert( fruits.shift() ); // menghilangkan Apple dan memberi alert alert( fruits ); // Orange, Pear
unshift
-
Menambahkan elemen ke bagian awal array:
let fruits = ["Orange", "Pear"]; fruits.unshift('Apple'); alert( fruits ); // Apple, Orange, Pear
Metode push
dan unshift
dapat menambahkan beberapa elemen sekaligus:
let fruits = ["Apple"];
fruits.push("Orange", "Peach");
fruits.unshift("Pineapple", "Lemon");
// ["Pineapple", "Lemon", "Apple", "Orange", "Peach"]
alert( fruits );
Internal array
Sebuah array adalah objek yang spesial. Tanda kurung siku digunakan untuk mengakses sebuah properti arr[0]
sebenarnya berasal dari sintaks objek. Hal itu secara mendasar sama seperti obj[key]
, dimana arr
adalah objek, sedangkan angka-angka digunakan selayaknya kunci.
Sintaks tersebut memperpanjang objek yang menyediakan metode khusus untuk berfungsi dengan koleksi-koleksi data yang tertata serta properti length
. Tetapi pada intinya, array tetaplah sebuah objek.
Ingat, ada 7 tipe (data) dasar dalamJavaScript. Array adalah sebuah objek dan oleh karena itu berperilaku selayaknya sebuah objek.
Sebagai contoh, array disalin oleh referensi:
let fruits = ["Banana"]
let arr = fruits; // salinan dari referensi (dua variabel mereferensikan array yang sama)
alert( arr === fruits ); // true
arr.push("Pear"); // modiikasi array oleh referensi
alert( fruits ); // Banana, Pear - 2 elemen sekarang
…Namun apa yang membuat array benar-benar istimewa adalah representasi internalnya. Mesin berusaha untuk menyimpan elemen array ke dalam area memori yang berdampingan, satu dengan yang lainnya, sepereti yang digambarkan pada ilustrasi di bab ini, serta ada cara optimasi lainnya, untuk membuat array bekerja lebih cepat lagi.
But they all break if we quit working with an array as with an “ordered collection” and start working with it as if it were a regular object.
Contohnya, secara teknis kita dapat melakukan hal berikut ini:
let fruits = []; // membuat sebuah array
fruits[99999] = 5; // menugaskan sebuah properti dengan indeks yang jauh lebih panjang dari length/panjang indeks
fruits.age = 25; // membuat sebuah properti dengan nama yang dapat berubah-ubah
Hal itu memungkinkan, karena array adalah objek pada dasarnya. Kita bisa menambahkan properti apapun ke array.
Tetapi mesin akan melihat bahwa kita sedang array sebagai sebuah objek reguler. Optimasi yang khusus untuk array tidaklah cocok untuk kasus demikian dan akan dihentikan serta hilang pula keuntungannya.
Cara-cara penggunaan array yang salah yakni:
- Menambahkan sebuah properti non-numerik seperti
arr.test = 5
. - Membuat celah-celah kosong, seperti: menambahkan
arr[0]
dan kemudianarr[1000]
(dan tanpa ada apapun di antara kedua indeks tersebut). - Mengisi sebuah array dalam urutan yang terbalik, seperti
arr[1000]
,arr[999]
dan seterusnya.
Tolong pikirkan array sebagai sebuah struktur istimewa untuk bekerja dengan data yang tersusun. Array menyediakan metode khusus untuk hal tersebut. Array dikembangkan secara hati-hati dalam mesin JavaScript untuk bekerja dengan data yang tersusun berdampingan, mohon gunakan array dengan cara demikian. Dan jika kamu membutuhkan kunci-kunci yang dapat diubah-ubah, besar kemungkinan bahwa kamu sebenarnya butuh sebuah objek reguler {}
.
Performa
Metode push/pop
berjalan cepat, sedangkan shift/unshift
lamban.
Mengapa bekerja dengan bagian akhir sebuah array ketimbang bagian depannya? Mari lihat apa yang terjadi sewaktu eksekusi:
fruits.shift(); // mengambil 1 elemen dari bagian awal
Tidaklah cukup mengambil dan menghapus elemen dengan angka 0
. Elemen lainnya juga perlu diberi angka pula.
Operasi shift
harus menjalankan 3 hal:
- Menghapus elemen dengan indeks
0
. - Memindahkan semua elemen ke kiri, memberi nomor ulang semua elemen dari indeks
1
ke0
, dari2
ke1
dan seterusnya. - Memperbarui properti
length
.
Semakin banyak elemen dalam array, semakin banyak waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan elemen-elemen tersebut, semakin banyak operasi dalam memori.
Hal serupa terjadi dengan unshift
: untuk menambahkan sebuah elemen ke bagian awal array, kita perlu pertama-tama memindahkan elemen yang ada ke kanan, menambah indeksnya.
Dan ada apa dengan push/pop
? Metode tersebut tidak perlu untuk memindahkan apapun. Untuk mengekstrak sebuah elemen dari bagian akhir, metode pop
membersihkan indeks dan memendekkan length
.
Sintaks untuk operasi pop
yakni:
fruits.pop(); // mengambil 1 elemen dari bagian akhir
Metode pop
tidak perlu memindahkan apapun, karena elemen lain tetap pada indeks masing-masing. Itulah mengapa metode tersebut sangat cepat.
Hal serupa juga terjadi dengan metode push
.
Pengulangan (loop)
Salah satu cara tertua untuk mensirkulasi elemen-elemen array adalah dengan pengulangan indeks dengan for
:
let arr = ["Apple", "Orange", "Pear"];
for (let i = 0; i < arr.length; i++) {
alert( arr[i] );
}
Tetapi untuk array ada bentuk dari pengulangan lain, for..of
:
let fruits = ["Apple", "Orange", "Plum"];
// beralih pada elemen array
for (let fruit of fruits) {
alert( fruit );
}
Metode for..of
tidak memberikan akses pada nomor elemen yang sekarang, hanya nilainya saja, tetapi dalam kebanyakan kasus hal tersebut cukup. Dan lebih pendek.
Secara teknis, karena array adalah objek, array juga memungkinkan untuk menggunakan for..in
:
let arr = ["Apple", "Orange", "Pear"];
for (let key in arr) {
alert( arr[key] ); // Apple, Orange, Pear
}
Namun sebenernya hal itu adalah ide buruk. Ada beberapa masalah-masalah potensial:
-
Pengulangan
for..in
beralih pada semua properti, tidak hanya yang numerik saja.Terdapat apa yang disebut sebagai objek “seperti array” dalam peramban serta lingkungan lainnya, yang terlihat seperti array. Objek tersebut, memiliki
length
dan properti yang ber-indeks, namun juga bisa memiliki properti non-numerik lain serta metode-metode, yang mana biasanya tidak kita butuhkan. Pengulanganfor..in
akan mendaftarkan properti tersebut. Jadi kita perlu bekerja dengan objek-objek yang seperti array, lalu properti-properti “ekstra” ini akan menjadi sebuah masalah. -
Pengulangan
for..in
dioptimasi untuk objek-objek umum (generic), bukan array, dan 10-100 kali lebih lambat. Tentu saja, pengulangan tersebut masih begitu cepat. Percepatannya mungkin saja berpengaruh saat kondisi kemacetan saja. Namun tetap kita harus menyadari perbedaannya.
Secara umum, kita tidak seharusnya menggunakan for..in
array.
Sebuah kata untuk “length”
Properti length
secara otomatis diperbarui ketika kita memodifikasi array. Lebih tepatnya, length
bukanlah jumlah nilai yang ada dalam array, tapi angka indeks terbesar ditambah satu.
Contohnya, sebuah elemen tunggal dengan indeks yang besar juga menghasilkan panjang atau length
yang besar:
let fruits = [];
fruits[123] = "Apple";
alert( fruits.length ); // 124
Catat bahwa kita biasanya tidak menggunakan array seperti itu.
Hal menarik lain tentang properti length
adalah bahwa properti tersebut juga dapat dituliskan.
Jika kita menambahnya secara manual, tidak hal menarik yang terjadi. Tapi jika kita menguranginya, array tersebut terpotong. Prosesnya tidak dapat dibalikkan (seperti semula), berikut ini contohnya:
let arr = [1, 2, 3, 4, 5];
arr.length = 2; // memotong hingga 2 elemen
alert( arr ); // [1, 2]
arr.length = 5; // mengembalikan length/panjang
alert( arr[3] ); // undefined: nilai tidak dapat dikembalikan
Jadi, cara paling sederhana untuk membersihkan array adalah yakni dengan: arr.length = 0;
.
new Array()
Ada satu sintaks lagi untuk membuat sebuah array:
let arr = new Array("Apple", "Pear", "etc");
Sintaks tersebut jarang digunakan, karena tanda kurung siku []
lebih pendek. Juga terdapat sebuah fitur yang sukar di dalamnya.
Jika new Array
dipanggil dengan sebuah argumen tunggal yang mana adalah sebuah angka, maka sintaks tersebut akan membuat sebuah array yang tanpa elemen, namun dengan panjang sesuai yang diberikan.
Mari lihat bagaimana orang-orang bisa terjebak dengan hal ini:
let arr = new Array(2); // akankah membuat sebuah array berisi [2] ?
alert( arr[0] ); // undefined! tidak ada elemen.
alert( arr.length ); // length atau panjangnya adalah 2
Dalam kode di atas, new Array(number)
memiliki semua elemen yang undefined
.
Untuk menghindari kejutan-kejutan yang demikian, kita biasanya menggunakan tanda kurung siku, kecuali kita benar-benar tahu kode apa yang sedang kita tulis.
Array multidimensi
Array dapat memiliki isi yang juga merupakan array. Kita bisa menggunakannya untuk array multidimensi, sebagai contoh untuk menyimpan matriks:
let matrix = [
[1, 2, 3],
[4, 5, 6],
[7, 8, 9]
];
alert( matrix[1][1] ); // 5, elemen pusat
toString
Array memiliki implementasi metode toString
-nya sendiri yang mengembalikan daftar elemen yang dipisahkan oleh tanda koma.
Contoh:
let arr = [1, 2, 3];
alert( arr ); // 1,2,3
alert( String(arr) === '1,2,3' ); // true
Coba juga contoh berikut ini:
alert( [] + 1 ); // "1"
alert( [1] + 1 ); // "11"
alert( [1,2] + 1 ); // "1,21"
Array tidak memiliki Symbol.toPrimitive
, begitu juga valueOf
dapat diandalkan, array hanya mengimplentasikan konversitoString
, jadi di sini []
menjadi sebuah string kosong, [1]
menjadi "1"
dan [1,2]
menjadi "1,2"
.
Ketika operator tanda tambah biner "+"
menambahkan sesuatu pada sebuah string, operator tersebut mengonversi hal yang ditambahkan tadi menjadi sebuah string juga, jadi langkah selanjutnya akan terlihat seperti berikut ini:
alert( "" + 1 ); // "1"
alert( "1" + 1 ); // "11"
alert( "1,2" + 1 ); // "1,21"
Jangan bandingkan array dengan ==
Array dalam JavaScript, tidak seperti beberapa bahasa pemrograman lainnya, tidak boleh dibandingkan dengan operator ==
.
Operator ini tidak memiliki perlakuan khusus untuk array, ia bekerja dengan mereka seperti pada objek lainnya.
Mari kita ingat aturannya:
- Dua objek sama
==
hanya jika mereka merujuk ke objek yang sama. - Jika salah satu argumen
==
adalah objek, dan argumen lainnya primitif, objek tersebut akan diubah menjadi primitif, seperti yang dijelaskan pada bab <info: object-toprimitive>. - … Dengan pengecualian
null
danundefined
yang sama==
satu sama lain dan tidak ada yang lain.
Perbandingan ketat ===
bahkan lebih sederhana, karena tidak mengonversi jenis.
Jadi, jika kita membandingkan array dengan ==
, keduanya tidak akan pernah sama, kecuali jika kita membandingkan dua variabel yang mereferensikan array yang sama persis.
Sebagai contoh:
alert( [] == [] ); // false
alert( [0] == [0] ); // false
Array ini adalah objek yang secara teknis berbeda. Jadi mereka tidak sama. Operator ==
tidak melakukan perbandingan item-demi-item.
Perbandingan dengan primitif mungkin memberikan hasil yang tampak aneh juga:
alert( 0 == [] ); // true
alert('0' == [] ); // false
Di sini, dalam kedua kasus, kami membandingkan primitif dengan objek array. Jadi, array []
diubah menjadi primitif untuk tujuan perbandingan dan menjadi string kosong `` ‘’ `.
Kemudian proses perbandingan berlanjut dengan primitif, seperti yang dijelaskan dalam bab <info: type-conversion>:
// after [] was converted to ''
alert( 0 == '' ); // true, karena '' diubah menjadi angka 0
alert('0' == '' ); // false, tidak ada konversi tipe data, string berbeda
Jadi, bagaimana cara membandingkan array?
Sederhana saja: jangan gunakan operator ==
. Sebaliknya, bandingkan item-by-item dalam satu putaran atau gunakan metode iterasi yang dijelaskan di bab berikutnya.
Kesimpulan
Array adalah sebuah objek berjenis khusus, cocok untuk menyimpan dan mengelola data yang tersusun.
-
Deklarasinya:
// tanda kurung siku (seperti biasa) let arr = [item1, item2...]; // new Array (pengecualian yang jarang) let arr = new Array(item1, item2...);
Panggilan
new Array(number)
membuat sebuah array dengan panjang indeks (length) yang diberikan, tetapi tanpa elemen. -
Properti
length
adalah panjang array atau, lebih tepatnya, angka indeks terakhir plus satu. Hal tersebut secara otomatis diatur dengan metode array. -
Jika kita memendekkan
length
secara manuak, array tersebut akan terpotong.
Kita bisa menggunakan sebuah array sebagai sebuah deque dengan operasi sebagai berikut:
push(...items)
menambahkanitems
ke bagian akhir array.pop()
menghilangkan elemen dari bagian akhir array dan mengembalikannya.shift()
menghilangkan elemen dari bagian awal array dan mengembalikannya.unshift(...items)
menambahkanitems
ke bagian awal array.
Untuk membuat pengulangan (loop) elemen array:
for (let i=0; i<arr.length; i++)
– bekerja paling cepat, kompatibel dengan peramban lama.for (let item of arr)
– sintaks modern untuk item saja,for (let i in arr)
– tidak pernah digunakan.
Untuk membandingkan array, jangan gunakan operator ==
(serta >
, <
dan lainnya), karena mereka tidak memiliki perlakuan khusus untuk array. Mereka menanganinya sebagai objek apa pun, dan itu bukan yang biasanya kita inginkan.
Sebagai gantinya kamu bisa menggunakan loop for..of
untuk membandingkan array item-by-item.
Kita akan melanjutkan dengan array dan mempelajari lebih banyak metode untuk menambah, menghapus, mengekstrak elemen dan mengurutkan array di bab berikutnya <info: array-methods>.
komentar
<code>
, untuk beberapa baris – bungkus dengan tag<pre>
, untuk lebih dari 10 baris – gunakan sandbox (plnkr, jsbin, < a href='http://codepen.io'>codepen…)