31 Januari 2021

Pernyataan "switch"

Pernyataan switch bisa mengganti pengecekan ganda if.

Ia memberi cara lebih deskriptif untuk membandingkan nilai dengan varian ganda.

Syntax

switch punya satu atau lebih blok case dan satu default opsional.

Rupanya seperti ini:

switch(x) {
  case 'value1':  // if (x === 'value1')
    ...
    [break]

  case 'value2':  // if (x === 'value2')
    ...
    [break]

  default:
    ...
    [break]
}
  • Nilai x dicek ekaulitasnya secara ketat dengan nilaid dari case pertama (yaitu, value1) lalu ke kedua (value2) dan seterusnya.
  • Jika ekualitas ditemukan, switch mulai mengexekusi kode mulai dari case yang berkorespondensi, hingga break terdekat (atau hingga akhir switch).
  • Jika tak ada case yang cocok maka kode default diexekusi (jika ada).

Contoh

Contoh switch (kode yang dieksekusi dihighlight):

let a = 2 + 2;

switch (a) {
  case 3:
    alert( 'Too small' );
    break;
  case 4:
    alert( 'Exactly!' );
    break;
  case 5:
    alert( 'Too big' );
    break;
  default:
    alert( "I don't know such values" );
}

Di sini switch mulai membandingkan a dari varian case pertama yang bernilai 3. Kecocokan gagal.

Lalu 4. Ada kecocokan, jadi exekusi mulai dari case 4 hingga break terdekat.

Jika tak ada break maka exekusi lanjut dengan case berikutnya tanpa pengecekan.

Contoh tanpa break:

let a = 2 + 2;

switch (a) {
  case 3:
    alert( 'Too small' );
  case 4:
    alert( 'Exactly!' );
  case 5:
    alert( 'Too big' );
  default:
    alert( "I don't know such values" );
}

Di contoh di atas kita akan lihat exekusi sekuensial dari tiga alert:

alert( 'Exactly!' );
alert( 'Too big' );
alert( "I don't know such values" );
Expresi apapun bisa berupa argumen switch/case

Baik switch maupun case membolehkan sembarang expresi.

Misalnya:

let a = "1";
let b = 0;

switch (+a) {
  case b + 1:
    alert("this runs, because +a is 1, exactly equals b+1");
    break;

  default:
    alert("this doesn't run");
}

Di sini +a memberikan 1, yang dibandingkan dengan b + 1 ndalam case, and the corresponding code is executed.

Pengelompokan “case”

Beberapa varian case yang berbagi kode yang sama bisa dikelompokkan.

Misalnya, jika kita ingin kode yang sama berjalan untuk case 3 dan case 5:

let a = 3;

switch (a) {
  case 4:
    alert('Right!');
    break;

  case 3: // (*) grouped two cases
  case 5:
    alert('Wrong!');
    alert("Why don't you take a math class?");
    break;

  default:
    alert('The result is strange. Really.');
}

Sekarang baik 3 maupun 5 menampilkan pesan yang sama.

Kemampuan “mengelompokkan” case adalah efek samping dari bagaimana switch/case bekerja tanpa break. Di sini exekusi dari case 3 mulai dari baris (*) dan tembus ke case 5, karena tidak ada break.

Tipe berpengaruh

Mari kita tekankan bahwa pengecekan ekualitas selalu ketat. Nilainya harus bertipe sama supaya cocok.

Misalnya, mari kita pertimbangkan kode ini:

let arg = prompt("Enter a value?");
switch (arg) {
  case '0':
  case '1':
    alert( 'One or zero' );
    break;

  case '2':
    alert( 'Two' );
    break;

  case 3:
    alert( 'Never executes!' );
    break;
  default:
    alert( 'An unknown value' );
}
  1. Untuk 0, 1, alert pertama berjalan.
  2. Untuk 2 alert kedua berjalan.
  3. Tapi untuk 3, hasil dari prompt ialah string "3", yang berbeda secara ketat === dengan angka 3. Jadi kita punya kode mati di case 3! Varian default akan diexekusi.

Tugas

Tulis kode menggunakan if..else yang akan berkorespon dengan switch berikut:

switch (browser) {
  case 'Edge':
    alert( "You've got the Edge!" );
    break;

  case 'Chrome':
  case 'Firefox':
  case 'Safari':
  case 'Opera':
    alert( 'Okay we support these browsers too' );
    break;

  default:
    alert( 'We hope that this page looks ok!' );
}

Supaya fungsionalitas switch persis sama, if harus memakai pembandingan ketat '==='.

Tapi untuk string yang diberikan, '==' sederhana cukup bekerja juga.

if(browser == 'Edge') {
  alert("You've got the Edge!");
} else if (browser == 'Chrome'
 || browser == 'Firefox'
 || browser == 'Safari'
 || browser == 'Opera') {
  alert( 'Okay we support these browsers too' );
} else {
  alert( 'We hope that this page looks ok!' );
}

Tolong ingat: konstruksi browser == 'Chrome' || browser == 'Firefox' … dipecah menjadi beberapa baris untuk kemudahan keterbacaan.

Tapi konstruksi switch masih lebih bersih dan lebih deskriptif.

Tulis ulang kode berikut menggunakan pernyataan switch tunggal:

let a = +prompt('a?', '');

if (a == 0) {
  alert( 0 );
}
if (a == 1) {
  alert( 1 );
}

if (a == 2 || a == 3) {
  alert( '2,3' );
}

Dua cek pertama berubah ke case. Cek ketiga dipecah menjadi dua case:

let a = +prompt('a?', '');

switch (a) {
  case 0:
    alert( 0 );
    break;

  case 1:
    alert( 1 );
    break;

  case 2:
  case 3:
    alert( '2,3' );
    break;
}

Tolong ingat: break di paling bawah tidak wajib. Tapi kita taruh itu supaya kodenya future-proof.

Di masa depan, ada kans bahwa kita ingin menambah case lebih, misalnya case 4. Dan jika kita lupa menambah break sebelum itu, di akhir case 3, akan ada error. Jadi itu lebih ke semacam asuransi diri.

Peta tutorial

komentar

baca ini sebelum berkomentar…
  • Jika Anda memiliki saran apa yang harus ditingkatkan - silakan kunjungi kirimkan Github issue atau pull request sebagai gantinya berkomentar.
  • Jika Anda tidak dapat memahami sesuatu dalam artikel – harap jelaskan.
  • Untuk menyisipkan beberapa kata kode, gunakan tag <code>, untuk beberapa baris – bungkus dengan tag <pre>, untuk lebih dari 10 baris – gunakan sandbox (plnkr, jsbin, < a href='http://codepen.io'>codepen…)