Di JavaScript, fungsi bukan “struktur bahasa magis”, melaikan satu bentuk nilai spesial.
Syntax yang kita gunakan sebelumnya disebut Deklarasi Fungsi:
function sayHi() {
alert( "Hello" );
}
Ada syntax lain untuk membuat fungsi yang disebut Expresi Fungsi.
Rupanya seperti ini:
let sayHi = function() {
alert( "Hello" );
};
Di sini, fungsi dibuat dan diisi variabel secara explisit, seperti nilai lain manapun. Tak peduli bagaimana fungsi didefinisi, ia hanya suatu nilai yang disimpan dalam variabel sayHi
.
Arti dari sampel kode ini sama: “buatlah fungs dan taruhlah di dalam variabel sayHi
”.
Kita bahkan bisa mencetak nilai itu menggunakan alert
:
function sayHi() {
alert( "Hello" );
}
alert( sayHi ); // menampilkan kode fungsi
Tolong ingat bahwa baris terakhir tidak menjalankan fungsi, karena tak ada tanda kurung setelah sayHi
. Ada bahasa pemrograman di mana satu penyebutan nama fungsi menyebabkan exekusi fungsi, tapi JavaScript tak seperti itu.
Di JavaScript, fungsi adalah nilai, jadi kita bisa menghadapinya sebagai nilai. Kode di atas menunjukkan representasi stringnya, yang mana kode sumbernya.
Pastinya, fungsi adalah nilai spesial, dengan anggapan bahwa kita bisa memanggilnya seperti sayHi()
.
Tapi ia tetaplah nilai. Jadi kita bisa memakainya seperti macam nilai lainnya.
Kita bisa mengkopi fungsi ke variabel lain:
function sayHi() { // (1) buat
alert( "Hello" );
}
let func = sayHi; // (2) kopi
func(); // Hello // (3) jalankan kopinya (ia bekerja)!
sayHi(); // Hello // ini juga masih bekerja (kenapa tidak)
Inilah yang terjadi di atas secara detil:
- Deklarasi Fungsi
(1)
membuat fungsi dan menaruhnya ke variabel bernamasayHi
. - Baris
(2)
mengkopinya ke variabelfunc
. Tolong ingat lagi: tak ada tanda kurung setelahsayHi
. Jika ada, makafunc = sayHi()
akan menulis hasil panggilansayHi()
kefunc
, bukan fungsisayHi
itu sendiri. - Sekarang fungsi bisa dipanggil baik sebagai
sayHi()
maupunfunc()
.
Catat bahwa kita jusa bisa menggunakan Expresi Fungsi untuk mendeklarasi sayHi
, di baris pertama:
let sayHi = function() {
alert( "Hello" );
};
let func = sayHi;
// ...
Semua akan berjalan sama.
Kamu mungkin penasaran, kenapa Expresi Fungsi punya semicolon ;
di akhir, tapi Deklarasi Fungsi tidak:
function sayHi() {
// ...
}
let sayHi = function() {
// ...
};
Jawabannya simpel:
;
tidak dibutuhkan di akhir blok kode dan struktur syntax yang memakai mereka sepertiif { ... }
,for { }
,function f { }
dll.- Expresi Fungsi digunakan di dalam pernyataan:
let sayHi = ...;
, sebagai nilai. Ia bukan blok kode, tapi lebih ke penetapan. Semicolon;
disarankan di akhir pernyataan, tak peduli nilainya apa. Jadi semicolon di sini tak ada hubungannya dengan Expresi Fungsi itu sendiri, ia hanya menstop pernyataan.
Fungsi callback
Ayo kita lihat pada contoh lain mengoper fungsi sebagai nilai dan menggunakan expresi fungsi.
Kita akan menulis fungsi ask(question, yes, no)
dengan tiga parameter:
question
- Teks pertanyaan
yes
- Fungsi yang berjalan jika jawabannya “Yes”
no
- Fungsi yang berjalan jika jawabannya “No”
Fungsinya akan menanyakan question
dan, tergantung jawabannya pengguna, panggil yes()
atau no()
:
function ask(question, yes, no) {
if (confirm(question)) yes()
else no();
}
function showOk() {
alert( "You agreed." );
}
function showCancel() {
alert( "You canceled the execution." );
}
// usage: functions showOk, showCancel are passed as arguments to ask
ask("Do you agree?", showOk, showCancel);
Pada praktiknya, fungsi macam ini agak berguna. Perbedaan besar antara ask
kehidupan-nyata dan contoh di atas adalah fungsi kehidupan-nyata memakai cara komplex untuk berinteraksi dengan pengguna daripada sekedar confirm
. Di peramban, fungsi macam ini biasanya menarik window pertanyaan menarik. Tapi itu cerita lain lagi.
Argumen showOk
dan showCancel
dari ask
dipanggil fungsi callback atau hanya callback.
Idenya adalah kita mengoper fungsi dan berharap ia “dipanggil kembali” kemudian jika dibutuhkan. Pada kasus kita, showOk
menjadi callback untuk jawaban “yes”, dan showCancel
untuk jawaban “no”.
Kita bisa memakai Expresi Fungsi untuk menulis fungsi yang sama lebih pendek:
function ask(question, yes, no) {
if (confirm(question)) yes()
else no();
}
ask(
"Do you agree?",
function() { alert("You agreed."); },
function() { alert("You canceled the execution."); }
);
Di sini, fungsi dideklarasi tepat di dalam panggilan ask(...)
. Mereka tak punya nama, jadinya disebut anonymous. Fungsi macam ini tak bisa diakses di luar ask
(karena mereka tak diset ke variabel), tapi itulah yang kita mau di sini.
Kode macam ini muncul di script kita secara sangat alamiah, ia ada di dalam semangat JavaScript.
Nilai reguler seperti string atau angka mewakiliki data.
Fungsi bisa dianggap sebagai aksi.
Kita bisa mengopernya antara variabel dan menjalankannya kapanpun kita mau.
Expresi Fungsi vs Deklarasi Fungsi
Mari kita rumuskan kunci perbedaan antara Deklarasi dan Expresi Fungsi.
Pertama, syntax: bagaimana membedakan antara mereka dalam kode.
-
Deklarasi Fungsi: fungsi, yang dideklarasi sebagai pernyataan terpisah, dalam aliran kode utama.
// Deklarasi Fungsi function sum(a, b) { return a + b; }
-
Expresi Fungsi: fungsi, yang dibuat dalam expresi atau dalam konstruksi syntax lain. Di sini, fungsi dibuat pada sisi kanan dari “expresi penetapan”
=
:// Expresi Fungsi let sum = function(a, b) { return a + b; };
Perbedaan yang lebih halus ialah ketika fungsi dibuat oleh JavaScript engine.
Expresi Fungsi dibuat ketika exekusi mencapainya dan hanya dapat dipakai saat itu saja.
Sekali aliran exekusi melewati sisi kanan penetapan let sum = function…
– di sinilah, fungsi dibuat dan bisa digunakan (diset, dipanggil, dll. ) dari sekarang.
Deklarasi Fungsi berbeda.
Deklarasi Fungsi bisa dipanggil lebih cepat dari ia didefinisi.
Misalnya, Deklarasi Fungsi global terlihat di seluruh script, tak peduli di mana ia berada.
Itu karena algoritma internal. Saat JavaScript siap menjalankan script, pertama ia melihat Deklarasi Fungsi global di dalam dan membuat fungsi. Kita bisa anggap itu sebagai “tahap inisialisasi”.
Dan setelah semua Deklarasi Fungsi diproses, kodenya diexekusi. Jadi ia punya akses ke fungsi-fungsi ini.
Misalnya, ini berjalan:
sayHi("John"); // Hello, John
function sayHi(name) {
alert( `Hello, ${name}` );
}
Deklarasi Fungsi sayHi
dibuat saat JavaScript siap memulai scriptnya dan terlihat di manapun di dalam.
…Jika ia Expresi Fungsi, maka ia tak akan berjalan:
sayHi("John"); // galat!
let sayHi = function(name) { // (*) tak ada magic lagi
alert( `Hello, ${name}` );
};
Expresi Fungsi dibuat saat exekusi mencapainya. Itu hanya akan terjadi pada baris (*)
. Sudah telat banget.
Fitur spesial lain dari Deklarasi Fungsi ialah scope blok mereka.
Di mode ketat, ketika Deklarasi Fungsi berada di jangkauan blok kode, ia terlihat di manapun di dalam blok. Tapi tidak di luarnya.
Misalnya, bayangkan kita harus mendeklarasi fungsi welcome()
tergantung variabel age
yang kita dapat saat runtime. Lalu kita berencana akan menggunakannya kemudian.
Jika kita memakai Deklarasi Fungsi, ia tak akan bekerja sesuai harapan:
let age = prompt("What is your age?", 18);
// secara kondisional mendeklarasi fungsi
if (age < 18) {
function welcome() {
alert("Hello!");
}
} else {
function welcome() {
alert("Greetings!");
}
}
// ...pakai ini kemudian
welcome(); // Error: welcome is not defined
Itu karena Deklarasi Fungsi cuma terlihat di dalam blok kode yang ia tinggali.
Ini contoh lainnya:
let age = 16; // ambil 16 sebagai contoh
if (age < 18) {
welcome(); // \ (berjalan)
// |
function welcome() { // |
alert("Hello!"); // | Deklarasi Fungsi tersedia
} // | di manapun dalam blok kode tempat dia dideklarasi
// |
welcome(); // / (berjalan)
} else {
function welcome() {
alert("Greetings!");
}
}
// Di sini kita di luar kurung kurawal,
// jadi kita tak bisa melihat Deklarasi Fungsi yang dibuat di dalamnya.
welcome(); // Error: welcome is not defined
Apa yang bisa kita lakukan supaya welcome
terlihat di luar if
?
Pendekatan yang benar ialah menggunakan Expresi Fungsi dan menetapkan welcome
ke variabel yang dideklarasi di luar if
dan punya visibilitas yang cukup.
Kode ini berjalan sesuai harapan:
let age = prompt("What is your age?", 18);
let welcome;
if (age < 18) {
welcome = function() {
alert("Hello!");
};
} else {
welcome = function() {
alert("Greetings!");
};
}
welcome(); // sekarang ok
Atau kita bisa menyederhanakannya lebih lanjut menggunakan operator tanda tanya ?
:
let age = prompt("What is your age?", 18);
let welcome = (age < 18) ?
function() { alert("Hello!"); } :
function() { alert("Greetings!"); };
welcome(); // sekarang ok
Sebagai aturan praktis, saat kita harus mendeklarasi fungsi, hal pertama yang kita pertimbangkan ialah syntax Deklarasi Fungsi. Ia memberi kebebasan lebih dalam bagaimana mengorganisir kode kita, karena kita bisa memanggil fungsi macam ini sebelum mereka dideklarasi.
Itu juga untuk keterbacaan yang lebih baik, karena lebih mudah melihat function f(…) {…}
dalam kode ketimbang let f = function(…) {…}
. Deklarasi Fungsi lebih “eye-catching”.
…Tapi jika Deklarasi Fungsi tak cocok untuk beberapa alasan, atau kita butuh deklarasi kondisional (kita sudah lihat contohnya), maka Expresi Fungsi sebaiknya digunakan.
Kesimpulan
- Fungsi adalah nilai. Mereka bisa diset, dikopi atau dideklarasi di kode manapun.
- Jika fungsi dideklarasi sebagai pernyataan terpisah di aliran kode utama, ia disebut “Deklarasi Fungsi”.
- Jika fungsi dibuat sebagai bagian expresi, ia disebut “Expresi Fungsi”.
- Deklarasi Fungsi diproses sebelum blok kode diexekusi. Mereka terlihat di manapun dalam blok.
- Expresi Fungsi dibuat saat aliran exekusi mencapai mereka.
Di banyak kasus saat kita harus mendeklarasi fungsi, Deklarasi Fungsi disenangi, karena ia terlihat sebelum deklarasi itu sendiri. Itu memberi kita flexibilitas lebih dalam organisasi kode, dan biasa lebih mudah terbaca.
Jadi sebaiknya kita gunakan Expresi Fungsi hanya saat Deklarasi Fungsi tak cocok digunakan. Kita sudah melihat beberapa contoh itu di bab ini, dan kita akan melihat lebih banyak lagi nanti.